Opsiberita.com - Persadaan Sembiring Pelawi Ras Anak Beruna Nusantara menggelar kegiatan napak tilas ke sejumlah titik bersejarah yang berkaitan dengan pendiri Kota Medan, Guru Patimpus, Sabtu (17/5/2025). Kegiatan diikuti sekitar 80 warga dari Desa Perbaji, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo.
Rangkaian napak tilas dimulai dari kunjungan ke Istana Maimun, sebagai bentuk persahabatan antara Melayu dan Karo yang masih memiliki kaitan sejarah cukup erat dengan Kesultanan Deli, terutama sejak masa pendirian dan perkembangan kesultanan.
Di sana, rombongan disambut oleh Ketua Persadaan Sembiring Pelawi Ras Anak Beruna Nusantara Drs. Freddy Sembiring selaku pemrakarsa napak tilas dan didampingi Datok Adil, perwakilan dari Kesultanan Deli. Dalam kesempatan itu, Datok Adil menyambut positif kegiatan itu karena masyarakat bisa berwisata religi dan silaturahmi sejarah di Istana Maimun.
"Alhamdulillah, kami sangat senang dengan adanya wisata religi ini ke Istana Maimun. Istana ini bagian dari Kedatukan Empat Suku yaitu Kedatukan Sepuluh Dua Kuta, dan juga adalah bagian dari Guru Patimpus pendiri Kota Medan," ujar Datok Adil.
Kehadiran Persadaan Sembiring Pelawi Ras Anak Beruna Nusantara dan masyarakat Perbaji di Istana Maimun, juga mempererat jalinan silaturahmi dengan lintas generasi Guru Patimpus.
"Bagi saya pribadi, ini menyambung silaturahmi, karena yang ikut hadir ini pun adalah saudara-saudara saya juga. Alhamdulillah ini semua bisa terjalin dengan baik. Dengan kunjungan ini tentu untuk memperkuat, mempererat silaturahmi yang ada diantara kita semua," tuturnya.
Usai dari Istana Maimun, perjalanan dilanjutkan ke monumen Guru Patimpus di Jalan Gatot Subroto, Medan. Di sini, rombongan tampak antusias melihat monumen tokoh pendiri Kota Medan tersebut.
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, untuk mengunjungi makam Guru Patimpus. Di lokasi ini, rombongan melakukan pembersihan makam dan doa bersama, sebelum kembali ke Medan.
Ketua Persadaan Sembiring Pelawi, Drs Freddy Sembiring, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap leluhur dan sejarah Kota Medan dan upaya mempererat hubungan antara masyarakat Karo dan Kesultanan Deli.
"Guru Patimpus adalah bagian dari Datuk Sepuluh Dua Kuta dalam Kesultanan Deli. Kegiatan ini sekaligus menegaskan hubungan historis antara masyarakat Karo dan Kesultanan Deli," ujarnya.
Ia menegaskan, napak tilas ini, selain wisata religi juga silaturahmi mempererat hubungan antara Kesultanan Deli maupun keturunan Guru Patimpus.
"Untuk yang hari ini adalah masyarakat dari Desa Perbaji yang bergama Kristen, sebelumnya kita sudah terlebih dahulu melaksanakannya dengan dengan masyarakat Perbaji beragama Islam. Kenapa masyarakat Perbaji ini kita bawa, karena memang mereka banyak yang belum tahu di mana makamnya Guru Patimpus," ujarnya.
Selain itu, ia menyarankan, nantinya dalam acara Merdang Merdem Kuta Medan atau Kerja Tahun Kota Medan, agar masyarakat Perbaji dilibatkan langsung. Sebab, mereka memiliki ikatan sejarah dengan pendiri Kota Medan tersebut.
"Saran saya sebagai ketua Marga Pelawi, kepada panitia Merdang Merdem atau kerja tahun Kota Medan, tetaplah dipanggil dan diundang dari masyarakat Perbaji, jangan hanya orang-orang Karo yang di Medan. Kita harapkan, di 2025 ini supaya panitia melibatkan atau mengundang mereka untuk ikut dalam acara itu," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Persadaan Sembiring Pelawi, Dalin Pelawi mengatakan, kegiatan ini akan terus dilakukan secara rutin sebagai bentuk pelestarian sejarah.
"Kami berharap semua, khususnya Sembiring Pelawi, bersatu dan tetap semangat membangun Kota Medan. Ke depan, kami juga ingin akses jalan ke makam lebih baik dan layak agar masyarakat bisa berkunjung dengan nyaman,” katanya.
Sedangkan Kepala Desa Perbaji, Ramadan Pelawi, merasa terharu dan bersyukur karena warganya dapat menyaksikan langsung makam leluhur mereka.(ob/adm)