Klaim Punya Data Mark Up, Komandan Laporkan Kadis DLH - Rekanan Penataan Taman Panyabungan ke Kejari Madina


Opsiberita.com
  - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Anti Penindasan (Komandan) Mandailing Natal (Madina) melakukan aksi unjukrasa di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Madina, Senin (20/1/25).

Unjukrasa ini terkait adanya dugaan kuat praktek mark up pada Penataan Taman Panyabungan Kabupaten Madina yang bersumber dari DAU T.A 2024 dengan pagu anggaran senilai Rp.633.000.000 sebagai penyedia oleh CV. Cakrawala Angkasa. 

Feri Laso Lubis selaku koordinator lapangan dalam orasinya menyampaikan, dalam penataan tersebut diduga kuat adanya praktek mark up yang dinilai akan merugikan keuangan negara.

"Kita menilai dalam penataan taman tersebut diduga ada praktek mark up dan diindikasikan akan merugikan keuangan negara,"ujarnya.

Sementara itu selaku koordinator aksi, Robi Nasution pada kesempatan ini menyampaikan dengan tegas. Bahwa dugaan praktek mark up seperti ini tentunya sudah melanggar ketentuan hukum yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia. 

“kami duga kuat praktek Mark Up dalam Penataan Taman Panyabungan tersebut jelas sudah melanggar kententuan hukum yang berlaku sesuai diatur dalam UU No. 20 Tahun 2001 perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi” Tegasnya. 

“Praktek Mark Up itu bagian dari Korupsi. Tentu perilaku tersebut merupakan musuh kita bersama, sehingga perlu kita lawan untuk daerah kita agar berkemajuan," yambahnya. 

Setelah melaksanakan orasi beberapa saat, Sekretaris beserta Kabid penataan pada Dinas Lingkungan Hidup datang dan menjumpai para pendemo, yang melakukan aksi di depan kantor DLH Madina.

Kepala bidang (Kabid) Penataan pun Menanggapi tuntutan dari Komandan Madina tersebut.

“Terimakasih kepada adek adek mahasiswa yang telah menyampaikan kritikannya sebagai bentuk kepedulian kita terhadap Kabupaten Madina ini. Terkait tuntutan tersebut, ini kami serahkan kepada atasan kami yaitu kepala dinas,” ucap Kabid sembari menerima pernyataan sikap dari mahasiswa.

Robi Nasution selaku Kader HMI Cabang kota Medan itu mengucapkan terimakasih atas tanggapan dari pihak DLH.

“Terimakasih atas tanggapannya, tentunya kita dari Komandan Madina akan terus mengawal terkait pemeriksaaan oleh instansi terkait," ucap Robi.

Dengan mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian, massa aksi pun melanjutkan aksi didepan Kantor Bupati Madina. Aksi kali ini diterima oleh Asisten III Pemkab Madina.

Dia mengucapkan terimakasih dan menyampaikan akan meneruskan tuntutan mahasiswa ini kepada pimpinannya dalam hal ini Bupati Madina.

“Terimakasih kepada mahasiswa, tuntutan ini akan saya sampaikan kepada Pimpinan” Ucapnya. 

Ada beberapa poin yang menjadi tuntutan dari aksi yang dilakukan oleh Komandan Madina ini, diantaranya. Mereka meminta kepada Kadis Lingkungan Hidup Madina serta Kabid terkait untuk menanggapi terkait adanya dugaan kuat praktek Mark Up pada Penataan Taman Panyabungan Kabupaten Madina pada T.A 2024. Sehingga ini merupakan praktek melanggar hukum yang berlaku sebagaimana diatur dalam UU. No. 20 Tahun 2001 Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Usai aksi, Robi kepada wartawan mengungkapkan kalau pihaknya memiliki data adanya mark - up dan kongkalikong antara Kadis DLH Madina dan rekanan Penataan taman Panyabungan. 

"Iya kami memiliki data itu, abis dari sini kami aksi ke kantor Bupati, kami minta agar Bupati mencopot Kadis DLH dari jabatannya, dan kami juga akan melaporkan kadis DLH dan rekanan  ke Kejari Madina", pungkasnya.(ob/afsir)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Formulir Kontak