Opsiberita.com - Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Ir. Ali Wongso Sinaga, menegaskan komitmen penuh organisasinya untuk mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam memerangi korupsi dan berbagai ancaman sistemik terhadap bangsa negara.
SOKSI percaya kemauan dan keberanian politik Presiden Prabowo yang kuat untuk menumpas musuh-musuh bangsa, sehingga visi Indonesia Emas 2045 akan menjadi nyata bukan slogan.
"Indonesia sedang menghadapi sekaligus lima musuh utama negara bangsa saat ini, korupsi, narkoba, judi online, mafia sistemik, dan ancaman disintegrasi nasional. Ini bukan isu biasa, ini ancaman eksistensial," kata Ali Wongso di acara syukuran HUT 65 SOKSI dan Launching program 1.000 beasiswa sarjana SOKSI di Sumut, Sabtu (24/5).
Mantan Anggota DPR RI 2009 - 2014 Dapil Sumut 3 itu menyoroti bahwa korupsi bukan lagi sekadar penyimpangan individu, tetapi telah menjadi bagian dari sistem kekuasaan gelap yang terorganisasi, termasuk dalam bentuk mafia tanah, mafia hukum, mafia migas dan tambang, mafia pangan, mafia keuangan dan anggaran, mafia proyek negara, mafia narkoba, mafia judi online dan kejahatan luar biasa lainnya.
"Sudah jadi rahasia umum banyak kasus yang menguap karena jaringan mafia yang mampu membeli sistem. Karena itu SOKSI mendorong pembenahan menyeluruh. Kejaksaan, TNI, Polri, dan institusi hukum agar dapat bersinergi optimum dalam semangat bersih-bersih nasional tanpa pandang bulu,” katanya.
Mantan Ketua DPP Partai Golkar tiga peeriode itu juga menyoroti fenomena maraknya narkoba dan lebih lagi judi online yang kian meluas di kalangan kaum muda, ASN, hingga aparat. Menurutnya, dampak sosial dan ekonomi dari praktik ini telah mencapai tahap darurat nasional.
“Narkoba dan Judol bukan sekadar pelanggaran moral dan kejahatan besar, ini instrumen penghancur bangsa. Banyak keluarga yang hancur, anak muda rusak dan yang terlilit utang, dan bahkan ada banyak kalangan yang nekat karena terjerat narkoba dan sistem digital ini. Ini harus dibongkar dan ditumpas sampai ke bandar dan pelindungnya,” tegasnya.
Ali Wongso juga mengingatkan soal ancaman gerakan disintegrasi yang terus menggerogoti fondasi negara. Potensi separatisme selain primordialisme sempit, intoleransi hingga radikalisme. SOKSI, kata dia, akan terus berperan aktif dalam pembangunan karakter kebangsaan dan pendidikan ideologis di kalangan generasi muda melalui kaderisasi berbasis Pancasila dan doktrin Karya Kekaryaan.
Ali Wongso mengimbau segenap kader SOKSI agar bergandeng tangan menyatukan kekuatan mengawal kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
"Presiden Prabowo telah memberi arah dan keberanian untuk mennjemput masa depan Indonesia Emas 2045. Sekarang waktunya seluruh kekuatan bangsa bergandengan tangan. SOKSI siap mengawal,” pungkasnya.
Sekjen SOKSI, Ilyas Indra menambahkan, Indonesia tidak boleh rapuh secara moral dan ideologis.
"Kalau generasi bangsa rusak, cepat atau lambat bangsa pasti akan hancur. SOKSI bersama segenap elemen bangsa harus siap berjuang dalam garis depan menjaga nasionalisme dan integritas,” ujar politisi Partai Golkar itu.
Sesuai arahan Ketua Umum SOKSI, lanjutnya, akan disusun Roadmap Perjuangan Karya Kekaryaan SOKSI 2025–2045, sebagai kontribusi konkret mendukung kepemimpinan nasional Presiden Prabowo Subianto terhadap visi besar Indonesia Emas 2045 atau Indonesia Raya III istilah Suhardiman, pendiri SOKSI.
"Dalam peta jalan tersebut, prioritas utama SOKSI adalah system building selain P2KB membentuk kader bangsa yang bersih, ideologis, berintegritas, bermoral dan berkompeten serta siap mengabdi di segala sektor, " imbuhnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) II SOKSI Sumut Freddy Sembiring mengatakan, bahwa Sumur sebagai basis SOKSI siap melaksanakan strategi program arahan Dewan Pimpinan Nasional SOKSI untuk berperang totalitas menghadapi lima musuh negara di Sumut.
Seiring dengan itu SOKSI Sumut juga siap mengawal program beasiswa minimal satu sarjana SOKSI tiap desa di Sumut sesuai arahan Ketua Umum SOKSI demi percepatan pembangunan desa di Sumut.(ob/adm)