Nasabah Protes di Pegadaian Simpang Limun, Utang yang Harusnya Lunas Justru Bertambah


Opsiberita.com
- Seorang nasabah melakukan protes di Pegadaian Cabang Simpang Limun, Medan, diduga utang yang seharusnya sudah lunas justru bertambah hingga jutaan rupiah, Jumat (29/8/2025).

Masdewani, warga Kecamatan Medan Kota, mengungkapkan bahwa suaminya bernama Yudi sebelumnya datang untuk melunasi pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diambil pada tahun 2023 senilai Rp10 juta.

"Pas saya mau lunasi, pegawainya bilang masih ada tunggakan senilai Rp2 juta lebih. Loh, saya bayar setiap bulannya. Paling lama nunggak sampai dua bulan, tapi setelah itu tetap saya bayar. Makanya sekarang sudah mau pelunasan," katanya.

Ia mengaku sudah mencoba menghubungi pihak Pegadaian di Jakarta untuk menjelaskan masalahnya. Namun, ia justru diminta kembali datang ke kantor Pegadaian Simpang Limun.

"Sampai di sana saya seperti diintimidasi dan dituduh pembohong, menipu. Ngapain saya datang ke sini kalau saya mau nipu? Saya sudah bayar, sudah mau lunas, dan struk pembayaran terakhir saya ada," ungkapnya.

Namun, kata Dewi, pegawai Pegadaian justru meminta struk pembayaran tahun 2024 silam, bukan yang terbaru tahun 2025. Padahal menurutnya, secara logika tidak mungkin bisa membayar angsuran 2025 jika masih memiliki tunggakan di 2024.

"Katanya saya ada nunggak pada tahun 2024 lalu, dan mereka bilang tunggakan itu dibayar pakai uang pribadi pegawai. Lah, gak logis saja. Tidak pernah ada penjelasan sama kami, dan memang kami tidak ada nunggak. Kalau benar ada tunggakan, tidak mungkin angsurannya bisa berjalan sampai tahun 2025 dan sudah mau pelunasan," tegas Dewi.

Berdasarkan pantauan di lokasi, seorang pegawai Pegadaian Cabang Simpang Limun tampak bersikap arogan dan tidak mencerminkan pelayanan yang baik.

"Bayar, bayar lah, bayar," ucap seorang pegawai dengan nada menantang sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana. (ob/adm)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Formulir Kontak